Tuesday, October 9, 2012

Payudara Palsu Membawa Petaka

img
Jakarta (09/10/2012) - Di masa modern seperti sekarang ini, mengubah bentuk tubuh dengan cara implan adalah hal yang banyak dilakukan kaum wanita. Namun seperti operasi pada umumnya, implan juga memiliki efek samping yang dapat membahayakan seperti yang dialami Julia Edgecox.









Wanita berusia 55 tahun tersebut pertama kali melakukan implan payudara pada tahun 1991 setelah melahirkan anak pertamanya. Julia melakukan implan payudara dari ukuran cup A menjadi cup C karena bentuk payudaranya yang mengendur setelah menyusui.

Lima tahun setelahnya, implan payudara tersebut pecah dan tubuh Julia teracuni oleh cairan silikon. Sejak itu, wanita asal Inggris tersebut mengalami 8 operasi untuk menguras silikon dari kelenjar getah bening dan saat ini ia bergantung pada antihistamin untuk mengontrol reaksi tubuhnya terhadap racun tersebut.



Pecahnya implan payudara Julia diawali dengan rasa nyeri seperti terbakar yang dirasakan di payudara kirinya. Karena khawatir, Julia memeriksakannya ke tempat dirinya melakukan implan yaitu Warwick Hospital, Inggris. Kemudian pihak rumah sakit menyarankannya untuk melakukan implan payudara yang baru.

Setelah melakukan implan kedua, Julia merasa tidak puas dengan bentuk payudaranya yang baru dan meminta dokter untuk menggantinya lagi. Dokter di Warwick Hospital tidak merasa yakin dan mentransfer Julia ke George Eliot Hospital, Inggris, yang mempersiapkan implan baru delapan minggu setelahnya. Setelah itu, implan payudara kiri Julia kembali pecah dan pihak dokter menyarankan Julia untuk melakukan rekonstruksi di kedua payudaranya karena dia sudah tidak ingin melakukan implan lagi.

Namun ternyata rekonstruksi tersebut tidak menyelesaikan masalah. Setelah rekonstruksi payudara, Julia menemukan benjolan misterius di ketiaknya lalu ia kembali ke Warwick Hospital untuk menghilangkan benjolan tersebut. Pihak dokter mengatakan bahwa benjolan tersebut mengandung silikon dan bisa dihilangkan, namun masalah tersebut mungkin akan dialami Julia seumur hidupnya.

Benjolan tersebut kembali muncul setiap dua atau tiga tahun setelah dihilangkan sehingga Julia harus kembali menjalani operasi saat benjolan timbul lagi. Saat ini dokter mendiagnosa Julia dengan penyakit silicone granuloma, yaitu kondisi kulit yang terjadi akibat reaksi terhadap cairan silikon. Walaupun begitu, paramedis masih bingung bagaimana cara memperbaiki masalah yang dihadapi Julia.

Julia mengatakan bahwa implan payudara yang dilakukannya adalah penyesalan terbesar baginya dan membawa banyak perubahan pada hidupnya. "Saya sedikit merasa seperti alien saat ini. Saya hanya merasa tubuh saya bukan milik saya lagi," ujarnya kepada Daily Mail.

Tidak adanya dukungan dari suami yang meninggalkannya setelah 25 tahun pernikahan serta kehilangan kakak dan ibunya, membuat Julia merasa tidak tahu lagi bagaimana menghadapi hidupnya. Namun ibu dua anak ini berharap bahwa kasusnya ini dapat menjadi peringatan bagi masyarakat yang mengalami hal yang serupa untuk terbuka.

No comments:

Post a Comment